Kamis, 10 Mei 2012

Tim Karantina Ikan Kelas II Medan dan Diskan Langkat Tinjau Keramba SUBC Indonesia


Edi Santoso (kanan) saat mengemas contoh ikan yang akan diuji kesehatannya di  Laboratorium SKIK Medan II

Tim dari Karantina Ikan Kelas II Medan bersama Dinas Perikanan Kabupaten Langkat lakukan pemantauan daerah sebar hama penyakit ikan kerapu ke Keramba Ikan Kerapu SUB Corporation Indonesia yang berada di pesisir pantai perairan Teluk Aru, Pangkalansusu, Langkat, Kamis (10/5.2012).

Tim ini juga telah memberikan penyuluhan mengenai Cara Budidaya Ikan yang baik, terutama dari aspek penanggulangan penyakit ikan kerapu.

Sementara Edi Nofendra selaku pemilik keramba ikan kerapu SUB Corporation Indonesia menjelaskan bahwa pada akhir April lalu ikan kerapu peliharaannya mengalami kematian sekitar seratus ekor tanpa diketahui apa menyebabnya.

Menurut Edi Santoso petugas SKIK (Stasiun Karantina Ikan Kelas II) Medan II, ketika dilakukan bedah perut ikan ditemukan hati ikan kerapu berwarna agak kehitam-hitaman yang menandakan bahwa ikan tsb telah terserang penyakit.

Menyinggung tentang kejadian tersebut, Edi Santoso belum bisa memastikan jenis penyakit yang ditemukan di TKP. “Hal ini akan kami uji dulu di laboratorium di Medan. Yang jelas ikan tersebut telah diserang sejenis parasit,” kata Edi Santoso.
Agung Sugiarto

Menyinggung tentang potensi pengembangan budidaya ikan kerapu di Kabupaten Langkat, Agung Sugiarto dari Dinas Perikanan Langkat menyebutkan, dari hasil data yang ada dapat diketahui bahwa Kabupaten Langkat yang terbesar dalam hal budidaya ikan kerampu di Indonesia yaitu mencapai angka 5035.

“ Peluang bisnis ikan kerampu di Kabupaten Langkat, khususnya di Pangkalansusu masih menjanjikan bila cara pemeliharaan tetap merujuk pada prosedur yang baik dan benar,” kata Agung.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar