Kamis, 09 Februari 2012

Pengembangan Budidaya Ikan Kerapu Macan Di Saham Usaha Bersama Corporation Indonesia

Ikan kerapu atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Groupers” merupakan salah satu jenis ikan yang belakangan ini mulai diminati pasar lokal maupun internasional. Kelezatan dagingnya yang sangat gurih dan tingginya kandungan gizi yang terdapat pada seekor ikan kerapu, menjadikannya sebagai produk komoditas perikanan yang memiliki harga jual cukup mahal. Tidaklah heran bila kondisi tersebut kemudian dimanfaatkan sebagian pelaku usaha sebagai alternatif peluang bisnis baru yang menjanjikan untung besar setiap bulannya.


Jenis ikan kerapu yang saat ini mulai digemari masyarakat yaitu ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus), kerapu lumpur dan kerapu bebek. Melihat permintaan pasar yang semakin tinggi, sekarang ini target pasar yang bisa Anda bidik antara lain konsumen rumah tangga, pelaku bisnis kuliner serba seafood, pedagang ikan di pasar tradisional, maupun para pengepul dan eksportir yang membutuhkan stok ikan kerapu untuk memenuhi kebutuhan pasar mancanegara.


Kegiatan budidaya ikan laut di wilayah perairan Teluk Aru, Pangkalansusu, Langkat khususnya untuk jenis ikan kerapu macan merupakan budidaya ikan laut yang memiliki prospek yang sangat baik untuk dikembangkan.

Atas dasar itu dan upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi keramba ikan kerapu SUB (Saham Usaha Bersama) Corporation Indonesia, maka pengelola unit usaha Budidaya Ikan Kerapu SUBCI sudah melakukan pemesanan bibit ikan kerapu macan sebanyak 4.000 ekor yang akan didatangkan langsung dari Sentra Pembibitan Ikan Kerapu di Samalangan, Kabupaten Bireuen, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Diperkirakan anak ikan kerapu tersebut akan tiba di lokasi keramba SUBCI pada hari Sabtu, 18 Februari 2012.

Tambahan pemesanan bibit tersebut merupakan tindak lanjut dari langkah yang ditempuh sewaktu melakukan uji coba penangkaran bibit kerapu macan sebanyak 1.000 ekor sejak tanggal 31 Desember 2011.

Setelah diamati selama dalam penangkaran, ternyata pola adaptasi dan pertumbuhan anak-anak ikan kerapu tersebut cukup baik di perairan pesisir pantai Teluk Aru, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Indikasi pola adaptasi yang baik ini ditandai dengan tingkat kematian bibit yang relatif rendah, masih masuk dalam kisaran angka kematian bibit yang direncanakan, yaitu di bawah 10%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar