Edi Santoso (kanan) saat mengemas contoh ikan yang akan diuji kesehatannya di Laboratorium SKIK Medan II |
Tim
dari Karantina Ikan Kelas II Medan bersama Dinas Perikanan Kabupaten Langkat
lakukan pemantauan daerah sebar hama penyakit ikan kerapu ke Keramba Ikan
Kerapu SUB Corporation Indonesia yang berada di pesisir pantai perairan Teluk
Aru, Pangkalansusu, Langkat, Kamis (10/5.2012).
Tim ini juga telah memberikan penyuluhan mengenai Cara Budidaya Ikan
yang baik, terutama dari aspek penanggulangan penyakit ikan kerapu.
Sementara Edi Nofendra selaku pemilik keramba ikan kerapu SUB
Corporation Indonesia menjelaskan bahwa pada akhir April lalu ikan kerapu
peliharaannya mengalami kematian sekitar seratus ekor tanpa diketahui apa
menyebabnya.
Menurut
Edi Santoso petugas SKIK (Stasiun Karantina Ikan Kelas II) Medan II, ketika
dilakukan bedah perut ikan ditemukan hati ikan kerapu berwarna agak
kehitam-hitaman yang menandakan bahwa ikan tsb telah terserang penyakit.
Menyinggung
tentang kejadian tersebut, Edi Santoso belum bisa memastikan jenis penyakit
yang ditemukan di TKP. “Hal ini akan kami uji dulu di laboratorium di Medan. Yang
jelas ikan tersebut telah diserang sejenis parasit,” kata Edi Santoso.
Agung Sugiarto |
Menyinggung
tentang potensi pengembangan budidaya ikan kerapu di Kabupaten Langkat, Agung
Sugiarto dari Dinas Perikanan Langkat menyebutkan, dari hasil data yang ada
dapat diketahui bahwa Kabupaten Langkat yang terbesar dalam hal budidaya ikan
kerampu di Indonesia yaitu mencapai angka 5035.
“
Peluang bisnis ikan kerampu di Kabupaten Langkat, khususnya di Pangkalansusu
masih menjanjikan bila cara pemeliharaan tetap merujuk pada prosedur yang baik
dan benar,” kata Agung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar